Namun beberapa Headphone, Earphone, Earbud dan IEM berkualitas membutuhkan alat ini untuk memaksimalkan potensi suara yang dihasilkan menjadi lebih bertenaga. Karena beberapa produk headphone dan sejenisnya saat di-drive langsung dari DAP (Digital Audio Player) atau Ponsel menghasilkan suara yang lemah, tidak sesuai harapan, mungkin anda harus menaikan volume hingga lebih dari 70% baru nyaman untuk didengar.
Apa itu Amplifier Headphone?
Amplifier sejatinya adalah alat yang fungsi utamanya untuk meningkatkan power output menjadi lebih besar, namun bukan kualitas suaranya. Cara kerja Amp itu sederhana, output dari ponsel akan masuk terlebih dahulu ke amp, kemudian amp meningkatkan sinyal listrik pada output amp nya, sehingga dengan volume dibawah 50% saja biasanya sudah cukup enak untuk didengar.
Ponsel masa kini secara bawaan sudah menggunakan amplifier yang dengan konsumsi daya rendah sehingga lebih hemat baterai. Disamping itu kebanyakan Earphone, earbud, dan in-ear-monitor juga mengguanakan Impedansi Rendah diantara 4-32 Ω (ohm), yang mana resistansi sangat kecil terhadap arus listrik kemudian menghasilkan suara standar yang cukup dengan volume kenyamanan dibawah 50%.
Namun untuk perangkat Headphone dengan kualitas lumayan, rata-rata punya Impedansi yang tinggi sehingga memerlukan source audio dengan tegangan tinggi demi mencapai tingkat suara yang pas saat digunakan. Headphone yang cukup berkualitas rata-rata mempunyai impedansi diatas 30 Ω, bahkan banyak yang sampai ratusan ohm, dan itu untuk pengukuran frekuensi 1 kHz.
Disitulah amplifier dibutuhkan supaya menghasilkan suara yang lebih bertenaga dan pasti hasilnya lebih baik dibandingkan dengan anda langsung colok HP ataupun Laptop.
Meskipun begitu tidak semua headphone juga demikian, karena ada juga yang headphone yang sensitivitasnya tinggi sehingga dengan sumber daya yang rendah tetapi bisa menghasilkan suara yang cukup kuat.
Ingat! Amplifier Berbeda dengan DAC
$ads={2}
Banyak orang yang baru terjun kedalam dunia audio tidak memahami secara jelas bahwa Amplifier dan DAC keduanya mempunyai fungsi yang berbeda. Hal ini terjadi karena mereka mungkin melihat ada merek & jenis Amplifier yang satu paket dengan DAC didalamnya.
DAC memegang fungsi utama mengubah sinyal digital ke sinyal analog. Nah setiap DAC memiliki kualitasnya masing-masing dalam pengubahan sinyal digital ini, maka setiap DAC punya karakter suara berbeda- beda.
Semua perangkat yang mempunyai sumber audio seperti Ponsel, Laptop, PC, dan sebagainya pasti tertanam DAC didalamnya, walau kualitasnya standar bawaan pabrik.
Alasan-alasan kenapa Anda Harus Membeli DAC
- Suara Headphone atau Earbud terasa lemah kurang tenaga meski volume sudah tinggi.
- Terdapat distorsi pada tingkat tertentu.
- Jack audio 3.5 mm ponsel anda rusak atau bermasalah.
- Biar Eye-Catching.
- Sudah punya DAC berkualitas tapi kurang Power.
- Penasaran & ada Dana.
Apakah DAC bawaan Ponsel/Laptop mampu memutar file Hi-Res FLAC & WAV Lossless?
Banyak orang terutama Audiophile berpendapat bahwa DAC bawaan standar tidak cukup baik untuk memutar file musik Lossless dengan frekuensi tinggi FLAC 24-bit atau WAV PCM (untuk memutar saja tentu bisa, namun kualitasnya bagaimana?).
Menurut mereka hasilnya tidak akan jauh berbeda seperti MP3 320kbps atau AAC 500kbps saat diputar di Ponsel. Tapi beberapa orang berpendapat yang sifatnya subjektif tidak bisa membedakan antara kualitas MP3 320kbps dan Flac 24-bit 196khz Ribuan kbps.
Terkait kaulitas file Hi-Res Flac, anda harus memastikan bahwa file tersebut merupakan asli bukan hasil Upsample, Upscale, atau Transcode yang hanya gimmick ukuran dan format saja.
Faktor untuk menghasilkan kualitas audio yaitu File Audio (File/Streaming), App Player, DAC, Amplifier, dan Output Suara (Earphone, Earbud, IEM, dan Headphone) keseluruhannya itu memegang peranan masing-masing hingga suara akhir yang dihasilkan mantap luar biasa.